Rabu, 24 November 2021

Orang Laut Penghuni Asli Batam

Orang Laut (Suku Laut Penghuni Asli Batam


Suku Laut merupakan suatu etnis atau suku bangsa yang terdapat di wilayah Kepulauan Riau. Mereka hidup di atas perahu yang disebut Kajang dan selalu berpindah-pindah tergantung kepada iklim dan musim.

Mereka bukan nelayan umumnya yang saat malam pergi melaut dan saat siang datang, pulang kembali ke daratan. Mereka adalah nelayan yang 'pantang' pulang ke daratan. Setiap jengkal hidup mereka habiskan di laut. Sejak fajar menyingsing hingga matahari menghilang di ujung timur cakrawala. Mulai dari makan hingga minum. Mulai dari terbangun hingga terlelap. Bahkan untuk bercinta dan melahirkan sekalipun, mereka lakukan di atas laut. Di dalam sampan yang mereka namakan Kajang.

Seperti inilah Suku Laut menjalani hidup dan kehidupan. Di atas laut yang luas dan terbuka.

Bagi suku laut, laut telah menjadi takdir. Sesuatu yang sepertinya mutlak harus mereka terima sebagai sebuah kehidupan. Hampir semua kehidupan mereka tak terpisahkan dari laut. Air laut yang asin, anyir bangkai ikan, ombak, bakau, serta sinar matahari yang membakar adalah sesuatu yang mereka telan setiap hari. Suku laut dan laut telah menjadi sebuah kesetiaan. Tidak terpisahkan.

Dari laut lah Suku Laut mengais hidup. Saat malam bergerak naik, dan air laut mulai surut, mereka mulai menyulut lampu petromak. Begitu lampu menyala terang, dengan hanya berbekal dayung dan tombak, mereka bergerak menuju tengah lautan. Berburu sotong atau cumi-cumi, Ikan Ribam, Nos, Pari atau jika beruntung bisa membawa pulang duyung.

ORANG LAUT (Suku Pejuang)

Pada masa lalu, orang laut dianggap sebagai bajak laut / lanun (perampok di lautan) oleh Belanda atau Portugis yang sangat membenci orang laut karena dianggap selalu mengganggu pelayaran mereka.

“Pada masa Sriwijaya, orang laut itu marinirnya Sriwijaya.  bukan bajak laut, tapi pejuang di laut,” 

Kemudian, setelah Sriwijaya hilang, orang laut tetap ada dengan menerapkan konsep bahari di kehidupan mereka. Mereka hidup dengan bergantung pada lautan.

Namun, Belanda dan Portugis kemudian mengganggu keberadaan mereka. Sehingga, orang laut ini kemudian terdesak dan berbalik menyerang Belanda dan Portugis.

“Kemudian, oleh Belanda dan Portugis, mereka dianggap pengganggu, dan di cap lanun laut. Padahal, Belanda dan Portugis-lah yang mengganggu kehidupan orang laut,” 

Lanjutkan Membaca ...
https://www.facebook.com/notes/edie-nurdy-batam/orang-laut-suku-laut-penghuni-asli-batam/3048834028351/


Rabu, 02 Juni 2021

Wisata Kampung Tua Tanjung Riau, Batam

 


Spot Baru Kota Batam 2021


Jalan lingkar pelantar pesisir pantai perkampungan tua Tanjung Riau.



Kampung Tua Tanjung Riau, bernuansa melayu termasuk salah satu dari 37 Kampung Tua yang ada di kota Batam yang berlokasi di daerah Sekupang (barat batam).



Kampung Tua Tanjung Riau merupakan salah satu kampung tua di Batam, Kepulauan Riau tepatnya di Kecamatan Sekupang yang memiliki peninggalan budaya dan sejarah arsitektur melayu dan potensinya sebagai kawasan wisata maritim / bahari karena letaknya  berbatasan langsung dengan laut dan memilliki akses yang dekat dengan negara Singapura & Malaysia sehingga Kampung Tua Tanjung Riau secara tidak langsung menjadi wajah dari Kota Batam.



Jalur akses menuju ke Kampung Tua Tanjung Riau sangat mudah dengan menggunakan angkutan kota transportasi umum Bus Trans Batam. Covid-19
























vivo v15



Selasa, 30 Maret 2021

Betapa Surganya Indonesia dari segala sisi

Assalamualaikum... Sahabat Indonesia

Indonesia adalah anugerah Tuhan tak ternilai harganya

 
SURGA BUKAN CERITA DI INDONESIA

Musim dingin, ketika salju turun, di Eropa atau Amerika Utara, suhu bisa mencapai minus 40 derajat celsius. Artinya, kulkasmu masih lebih hangat. 

Itulah saat semua tetumbuhan "mati", kecuali pohon cemara. Itulah saatnya darahmu bisa berhenti menjadi es ketika kamu keluar rumah tanpa pakaian khusus. 

Musim salju adalah ketika manusia bertahan hidup dan beraktivitas yang mungkin, tanpa bisa  berjalan jika tak ada bantuan peralatan dan teknologi. Tanpa itu, mati kedinginan. Dan ada satu periode di mana salju berbentuk badai. Badai salju. Terbayang apa yang bisa dilakukan selain bertahan hidup di ruangan berpemanas. 

Padang pasir. Begitu keringnya sampai sampai manusia yang berdiam di sana membayangkan sungai sungai yang mengalir sebagai surga.

Hanya ada beberapa jenis pohon yang bisa hidup dalam suhu bisa di atas 40 derajat celcius. Keringatmu bisa langsung menguap bersama cairan tubuhmu. Dan keberadaan air adalah persolan hidup mati. Sungguh bukan minyak.

Saya sungguh tidak mengerti ketika ada orang yang masih belum percaya bahwa Indonesia itu serpihan surga. 

Cobalah kamu bercelana pendek, pakai kaos dan sandal jepit jalan-jalan di Kanada ketika musim dingin. Atau jalan jalan di padang pasir. Dijamin mati. 

Di sini, di negaramu, kapan saja, mau siang mau malam kamu bisa jalan-jalan kaosan tanpa alas kaki. Mau hujan mau panas, selamat. 

Di Eropa Amerika paling banter kamu akan ketemu buah-buahan yang sering kamu pamer-pamerin. Apel, anggur,  sunkist, pear (pir) dan semacamnya. 

Di Timur tengah paling kamu ketemu kurma, kismis, kacang arab, buah zaitun, buah tin.

Di Indonesia, kamu tak akan sanggup menyebut semua jenis buah dan sayuran, umbi-umbian, kacang-kacangan, bunga-bunga, rempah-rempah, saking banyaknya. 

Di Amerika Eropa, kamu akan ketemu makanan lagi lagi sandwich, hot dog, hamburger. Itu itu saja yang divariasi. Paling banter steak, es krim, keju. 

Di Timur tengah?. Roti. Daging dan daging. 

Di Indonesia? Dari Sabang sampai Merauke, mungkin ada ratusan ribu varian makanan. Ada puluhan jenis soto, varian sambal, olahan daging, ikan dan ayam tak terhitung macamnya. Setiap wilayah ada jenisnya. Kue basah kue kering ada ribuan jenis. Varian bakso saja sudah sedemikian banyak. Belum lagi singkong, ketan, gula, kelapa bisa menjadi puluhan jenis nama makanan.

Dan tepian jalan dari Sabang sampai Merauke adalah garis penjual makanan terpanjang di dunia. Saya tidak berhasil menghitung penjual makanan bahkan hanya dari Kemayoran ke Cempaka Putih. Atau dari miangas sampe molosifat/sulut

Di Indonesia, kamu bebas mendengar pengajian, sholawatan, dang dut koplo, konser rock, jazz, gamelan dan ecrek-ecrek orang ngamen. Di Eropa Amerika Timur tengah, belum tentu kamu bisa menikmati kecuali pakai head set. 

Saya ingin menulis betapa surganya Indonesia dari segala sisi. Hasil buminya, cuacanya, orang-orangnya yang cerdas-cerdas, kreatif dan bersahabat,  budayanya, toleransinya, guyonannya, keindahan tempat-tempat wisatanya dan seterusnya. Saya tidak mungkin mampu menulis itu semua meskipun jika air laut menjadi tintanya.

Saking tak terhingganya kenikmatan anugerah Allah SWT pada bangsa Indonesia.

Indonesia ini negara kesayangan Tuhan. 

Kamu tidak bisa mensyukuri itu semua?Jiwamu sudah mati. 


Pesan : 

Janganlah surga kita ini kita hancurkan hanya karena syahwat berkuasa dan keserakahan ketamakan tiada batas. 

Janganlah kehangatan persaudaraan yang dicontohkan oleh embah kakek opung kita dihancurkan hanya karena kita merasa paling benar dan paling pintar.

Tuhan hanya mensyaratkan kamu semua bersyukur agar surga ini tidak jadi neraka. Bahkan andai kamu sering bersyukur maka nikmat-nikmat itu akan ditambah. 

Bersyukur itu di antaranya, tidak merusak apa-apa yang sudah baik. Baik alam lingkungan, sistem nilai, budaya asli dan semacamnya.

Jika kita merusak alam, alam akan berproses membuat keseimbangan/keadilan

Politik, berjangka pendek jangan sampai merubah surga ini jadi neraka. Jangan berkelahi. 

Pandai-pandailah menahan diri seperti orang berpuasa. Jangan jadi pengikut orang-orang yang haus kekuasaan dan ketamakan luar biasa.

[ Tulisan bagus dari seorang yang tidak mau disebut namanya. ]

Untuk renungan bagi anak-anak bangsa ini.

Indonesia adalah anugerah Tuhan tak ternilai harganya

Rabu, 24 Maret 2021

Pasir Putih Pulau Tunjuk Batam

Surga Tersembunyi Batam

PULAU TUNJUK, Salah satu pulau nan eksotik yang jarang di kunjungi dan masih asing kedengaranya bagi masyarakat batam.



Hamparan pasir putih dan rindangnya pohon pinus serta niur melambainya, membuat tempat ini menjadi salah satu destinasi wisata yang cocok buat anda penyuka kemping atau menenangkan diri.

Keindahan pemandangan dan nuansa ketenangan, menanti para pelancong ke pulau ini. Pulau berpasir putih dengan rona air yang menggoda serta memiliki hamparan pantai yang begitu mempesona.

Meskipun kurang familiar, Pulau Tunjuk adalah satu dari banyak pulau menawan di Kepulauan Riau, khususnya di Batam.

Di Pulau Tunjuk terdapat perkampungan melayu yang dihuni sekitar 20 KK yang tinggal di sana. Mata pencarian masyarakat setempat nelayan.  Lokasinya berseberangan dengan Pulau Subang Mas dan masih satu kelurahan dengan Subang Mas, Batam. 

Kalau anda menyukai mancing, ikan di sana juga banyak. Anda bisa memancing sepuasnya di sana. Namun sayang, kalau ingin melakukan snorkeling, karang di lokasi ini masih kurang bagus.

Jika cuaca sedang bagus, di sana anda akan disuguhkan dengan pemandangan yang akan memanjakan mata oleh sunset dan sunrisenya.

Akses ke Pulau Tunjuk hanya bisa mengunakan jalur laut di 2 lokasi yang berbeda dengan waktu tempuh juga berbera.

Bisa melalui pelabuhan rakyat Punggur dengan menyewa boat nelayan (pompong) seharga kurang lebih 500/600 ribu rupiah untuk perjalanan pulang perginya (jarak tempuh kurang 1 jam) atau melalui Kampung Cate, Jembatan 4 Barelang dengan menyewa boat pancung milik nelayan (15 menit perjalanan) dengan membayar Rp 75 ribu per orangnya.

Dalam perjalanan ke sana, kita juga disuguhkan dengan pemandangan pulau-pulau kecil yang ditumbuhi hutan-hutan bakau.

Pantai pulau tunjuk ini pantas dijadikan destinasi yang tepat untuk dikunjungi sebagai tempat wisata yang tenang dan dapat me-refresh kejenuhan dari rutinitas kerja sehari-hari.



Kamis, 24 Desember 2020

Batam City, Indonesia

Panorama Pesisir (Jodoh - Batu Ampar) Batam

Terminal Ferry Harbour Bay Jodoh

Kota Batam, pulau yang hanya berjarak 25 km dari Singapura.

Kawasan Bisnis Nagoya Batam

Batam tengah berkembang menjadi kota metropolitan baru. Salah satunya adalah investor asal Tiongkok dan Korea Selatan yang telah menanamkan modal senilai US$ 40 juta dan akan membangun industrinya di Batam.


Banyak investor yang kini melirik Batam,
Hal ini tidak terlepas dari kebijakan investasi yang dibuat pemerintah pusat seperti kemudahan investasi 123J (izin investasi 3 jam) oleh Badan Pengusaha Batam. Imbasnya, lebih dari 22 perusahaan tertarik berinvestasi dan ekonomi Kepualuan Riau naik 4,47 persen pada triwulan I tahun 2018.


View Nagoya City Batam.


Selain itu, lokasi Batam juga strategis karena berada di jalur pelayaran internasional antara Singapura dan Johor. Maka Batam cocok dijadikan lokasi berinvestasi, apalagi didukung dengan adanya fasilitas bebas pajak impor. 




Perlu diketahui, Batam juga menjadi pintu masuk turis asing terbesar di Indonesia setelah Bali dan Jakarta. Pada triwulan I tahun 2018, terdapat 597.106 wisatawan asing.

Wisata Pantai Tanjung Pinggir & KTM Resort di Sekupang (pesisir barat kota Batam)

Penyumbang terbesar wisman datang dari Singapura sebanyak 280.898 orang (naik dibanding periode yang sama pada 2017 yang hanya 238.770). Sementara wisman dari Malaysia sebanyak 70.797 (tahun lalu 61.829), Tiongkok 66.208 (tahun lalu 32.823), dan sisanya berasal dari negara lain. 

View panorama Pantai Batu Besar (pesisir timur kota Batam)

View suasana pusat pemerintahan Batam Centre dengan Alun-alun serta musium & Mega Mall yang terkoneksi langsung ke terminal ferry internasional Batam Centre. 


Tak heran jika industri bisnis perhotelan dan pusat perbelanjaan sangat berkembang di Batam.


Minggu, 29 November 2020

Harbour Bay Batam (Kepulauan Riau, Indonesia)





Kawasan Harbour Bay hanya berlokasi 5 menit dari pusat bisnis Sei Jodoh kota Batam. Kawasan terpadu Harbour Bay 
berkonsep modern, murah &  dengan perbelanjaan one stop service.


Dilengkapi cafe, karaoke, pub
dengan restaurant seafood lengkap di pesisir pantai, dan dipuaskan lagi dengan view Singapura serta indahnya laut Batam. Ada juga hotel Amir, ruko, Harbour Bay Mall yang disusul oleh Hypermarket ternama & cinema XXI.


Di kawasan bisnis ini juga tersedia terminal ferry internasional Batam-Singapura (30 menit  menggunakan ferry yang berangkat tiap jam) dan wisata kuliner di tengah kota Batam.

Sejak beroperasi 2006 pengunjung semakin ramai dan fasilitas pelayanannya lengkap. Termasuk taksi dan ojek  sebagai transporter utama yang antar jemput penumpang ke pelabuhan ini.

Konsep Harbour Bay Batam ini mirip dengan kawasan terpadu di Harbour Front Singapura  yang di dalamnya terdapat pelabuhan internasional, pusat perbelanjaan, dan kawasan bisnis.

Memadukan pelabuhan internasional, akomodasi, tempat makan, bermain, dan tempat  belanja sehingga turis yang datang via Pelabuhan Internasional Harbour Bay tak  perlu repot lagi. Dalam kawasan ini tersedia lebih dari 120 ruko yang menyediakan  berbagai keperluan dan selera pengunjung.

Akses ke pelabuhan berupa jalan dua jalur yang nyaman  Sepanjang jalan menuju kawasan seluas 20 hektar tersebut sudah diterangi lampu jalan.

Tempat wisata kuliner dalam lingkup Harbour Bay ramai sejak sore hingga larut  malam. Lokasi strategis dengan pemandangan laut membentang menjadi nilai lebih yang ditawarkan Harbour Bay.

Berbagai jenis makanan seafood unik tersedia di sini. Sebut saja gong-gong,  sejenis keong putih yang direbus dan disajikan dengan sambal. Menu yang tak kalah nikmat berupa Ikan kerapu stream, cumi, udang dan beragam pilihan ikan bakar  sambil menikmati pemandangan view Singapura di seberang.

Pengunjung bisa memilih sendiri jenis seafood yang diinginkan dalam keadaan hidup.  Pemandangan kota Singapura tampak gedung-gedung yang menjulang tinggi kerlap  kerlip lampu mobil yang lewat di negeri Singa itu menambah keindahan. Selain seafood, disini juga ditawarkan ayam, bebek, daging, dan sayur-sayuran.

Para pengusaha muda sering nongkrong di cafe dan menikmati indahnya malam di  restaurant seafood di Harbour Bay sambil bicara bisnis. Posisinya strategis bisa ditempuh dari dua arah yaitu melalui Batuampar atau Sei Jodoh. Orang Indonesia yang pergi ke Singapura terasa belum lengkap bila belum singgah di Harbour Bay.

Kawasan Harbour Bay berhadapan langsung dengan perkampungan tua Tanjung Uma. Di kampung tua tersebut, berjajar rumah-rumah panggung milik penduduk yang berderet di sepanjang pantai.

Kondisi itu menambah keasrian pengunjung sambil menyaksikan sampan, pompong, ferry dan kapal besar melintas di depan mata.

Tidak jauh disamping Harbour Bay terdapat pelabuhan Batuampar yang  menjadi akses utama ekspor impor kota Batam.


Bagi pengunjung yang datang melalui bandara Hang Nadim Batam hanya butuh waktu  sekitar 30 menit sampai di lokasi ini.